Jumat, 26 Maret 2010

BEASISWA PENDIDIKAN UNTUK PENGHAFAL dan PENGAJAR AL-QURAN

Perkembangan di dunia pendidikan Islam kini semakin menggembirakan, hal ini dikarenakan semakin banyak bermunculan sekolah-sekolah yang memasukkan pelajaran Tahfidz Al-Qur'an ke dalam kurikulum sekolahnya. kini, menghafal Al-Qur'an tidak hanya dilaksanakan di Pesantren Tahfidz saja atau pesantren-pesantren salaf dan modern, sekolah-sekolah formal pun ikut berpartisipasi mencetak hafidz-hafidz baru.

Pengajaran tahfidz Al-Qur'an sudah mulai diajarkan mulai dari tingkat TK-SD-SMP-SMA hingga mereka bisa menghafal Al-Qur'an secara mandiri dibawah bimbingan guru tahfidz yang hafal Al-Qur'an.

Di tingkat TK dan SD level bawah walaupun siswa-siswanya belum bisa baca Al-Qur'an mereka sanggup menghafal Al-Qur'an juz 30 (juz 'amma). metode yang cocok digunakan untuk pengajaran tahfidz bagi siswa yang belum bisa baca Al-Qur'an adalah dengan metode talqin, yaitu guru membacakan kata demi kata ayat yang hendak dihafalkan kemudian siswa menirukan bacaan guru hingga siswa mampu menghafalkan ayat tersebut dengan atau tanpa bantuan guru, begitu seterusnya hingga hafalan siswa terus bertambah setiap hai. ini merupakan sebuah prestasi yang cukup bagus dan menunjukkan potensi yang harus terus digali agar kedepan terus menambah hafalan hingga akhirnya hafal 30 juz pada usia yang relatif masih muda.

Salah satu sekolah yang menyelenggarakan pengajaran Tahfidz adalah SD Al-Bayan Islamic School yang berlokasi di kecamatan Larangan Kota Tangerang, yang menargetkan hafal Al-Qur'an 5 juz. untuk mencapai target tersebut, guru tahfidz di syaratkan menguasai bacaan Al-Qur'an dan hafal Al-Qur'an 30 juz. kini, SD Al-Bayan memiliki 10 orang guru tahfidz yang hafal Al-Quran.

Usaha untuk mencetak para penghafal Al-Qur'an seharusnya diberikan perhatian yang serius dan penghargaan yang besar baik dari pemerintah dan juga dari organisasi Islam serta tokoh-tokohnya agar dimasa mendatang para penghafal Al-Qur'an tidak hanya menghiasi dunia pesantren, masjid dan pendidikan saja. akan tetapi harapan besar suatu saat nanti banyak pengusaha yang hafal Al-Qur'an, politikus dan pejabat yang hafal Al-Qur'an, artis dan penggiat dunia hiburan yang hafal Al-Qur'an, polisi-hakim-jaksa-pengacara yang juga hafal Al-Qur'an sehingga tidak ada lagi markus-markus yang berkeliaran di semua tempat.

Baca selengkapnya...